ABC

Tingkatkan Pariwisata, Darwin Dinilai Harus Lebih Kompetitif Dari Bali

CEO maskapai Australia Qantas, Alan Joyce, mengatakan, Darwin harus lebih kompetitif melawan tetangganya di utara, seiring dengan rencana Pemerintah Wilayah Utara Australia (NT) untuk menurunkan biaya penerbangan.

Paket wisata senilai $ 103 juta (atau setara Rp 1,03 triliun), yang diumumkan oleh Pemerintahan Partai Buruh di NT, akan menyisihkan lebih dari $ 10 juta (atau setara Rp 100 miliar) untuk “pemasaran kooperatif” dengan maskapai domestik dan internasional utama serta mendukung layanan penerbangan berkelanjutan.

“Kami harus menarik lebih banyak pengunjung untuk menciptakan lapangan pekerjaan lokal dan memberi pendapatan untuk warga lokal (NT),” kata Menteri Pariwisata dan Kebudayaan, Lauren Moss.

“Dorongan pemasaran ini juga akan memperkuat viabilitas jalur udara yang telah mapan dan meningkatkan permintaan untuk membangun rute baru dan menarik operator baru.”

Tambahan $ 1,6 juta (atau setara Rp 16 miliar) telah disisihkan untuk pemasaran destinasi.

Berbicara di Darwin, CEO maskapai Qantas, Alan Joyce, mengatakan bahwa ini adalah “pengumuman penting”, namun NT tak bisa bertahan dengan rencana itu, dan harus lebih kompetitif melawan destinasi tetangga seperti Bali.

“Anda harus memiliki infrastruktur, Anda harus memiliki pemasaran yang tepat untuk mendorong orang datang ke tempat tujuan ini.”

“Pariwisata sangat kompetitif. NT dan Darwin bersaing dengan tempat-tempat seperti Bali yang sangat murah dan memiliki infrastruktur yang bagus di belakangnya.”

Darwin harus jadi destinasi dengan caranya sendiri

Joyce mengatakan bahwa NT harus meniru dari pengalaman Tasmania, di mana pihak berwenang di sana membangun infrastruktur untuk mendukung kunjungan selama musim puncak pariwisata.

Ia mengatakan bahwa biaya penerbangan lebih tinggi di NT karena “kurangnya skala” di antara bandara dan “ketidakseimbangan musiman”.

Kepala Menteri, Michael Gunner, mengatakan bahwa kampanye pemasaran SMART dari pemerintah setempat sebesar $ 26,5 juta (atau setara Rp 265 miliar) dirancang untuk mendorong jumlah wisatawan, dan ia akan bertemu dengan Joyce pada hari Rabu (14/2/2018) untuk mendiskusikan keprihatinannya.

“Dalam jangka pendek, ini mendorong jumlah pengunjung. Pemasaran yang kami lakukan dengan maskapai penerbangan … akan membantu mengurangi tekanan pada maskapai dan tiket penerbangan tersebut.”

Moss mengatakan bahwa pemerintah fokus untuk meningkatkan upayanya di pasar Singapura, dan peningkatan pemasaran akan membantu mendorong jumlah turis tersebut.

“Singapura sangat penting bagi kami secara strategis, tidak hanya sebagai pusat koneksi dari banyak maskapai penerbangan, tapi juga pasar yang sangat dekat dengan kami,” sebutnya.

“Kami ingin memastikan bahwa kami menarik orang-orang itu ke wilayah ini untuk akhir pekan yang panjang.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.