ABC

Pagelaran Busana Aborigin di Pedalaman Australia

Komunitas Aborigin yang berada di daerah paling terpencil di Australia mencoba membantu anak-anak muda lewat fesyen.

Kiwirrkurra, 1.200 km dari sebelah timur Port Hedland, Australia Barat dan sekitar 850km dari sebelah barat Alice Springs, baru-baru ini mengadakan pagelaran busana pertama. Melibatkan komunitas di Gibson Desert, yang biasanya sepi, dengan menampilkan cahaya benderang, musik yang menggelegar, dan sutra indah berwarna warni.

Di belakang penduduk, 30 warga setempat berusia 10 hingga 25 tahun sibuk penata rambut mereka, dengan tata rias, dan berbalut gaun-gaun sutra bersiap sebelum tampil di atas catwalk.

“Diadakan di sebuah gudang tua … bekas sebuah toko tua yang dibakar tahun lalu,” kata Thomas Worrigal, salah satu pekerja di bidang kepemudaan.

“Panggung terbuat dari barang-barang bekas yang kami temukan di kawasan komunitas Kiwirrkurra sendiri.”

“Catwalk itu terbuat dari panel surya tua. Kami memotong spinifex dan menempatkan batu di sekitarnya.”

The catwalk for the Kiwirrkurra Fashion Show
Peragaan busana Kiwirrkura.

Foto: Koleksi Kiwirrkura

Pengembangan diri

Thomas mengatakan ide untuk pagelaran busana dan sesi pemotretan sebelum acara berkembang dengan sendirinya.

“Kami menjalankan program keterampilan diri, di sini di Kiwirrkurra, semua tentang berdandan dan perawatan diri,” katanya.

“Pada dasarnya mereka mulai dandan, berpakaian sendiri dan ide ini muncul.”

“Jadi kita mulai menulis permintaan sumbangan dari orang-orang di seluruh Australia untuk gaun, jas dan sepatu yang sudah tak terpakai.”

Masyarakat terkejut saat organisasi bisnis warga Aborigin di Australia, atau Indigenous Business Australia (IBA) mengumumkan permintaan di Facebook dan sejumlah pakaian muncul melalui pos dari seluruh Australia.

“Banyak gaun sutra dan pakaian pria berasal dari organisasi Thread Together NSW,” kata Thomas.

“Mereka tiba dalam kardus, semua direkat dengan tulisan, “Saya berharap dapat digunakan untuk tujuan baik.’

Getting ready for the Kiwirrkurra Fashion Show
Dua model perempuan bersiap di pagelaran busana Kiwirrkurra

Foto: Koleksi Amanda Sibosado

Kesempatan

Thomas mengatakan acara tersebut sebagai pelengkap dari program kepemudaan Ngaanyatjarra Pitjantjatjara Yankunytjatjara Women’s Council (NPYWC).

“Tujuan utama dari semua ini adalah soal kebanggaan, merasa bangga dengan siapapun diri Anda,” katanya.

“Membangun kepercayaan diri bagi anak-anak muda.”

A photo of three female models taking part int he Kiwirrkurra Fashion Show
Model perempuan yang terlibat di pagelaran busana Kiwirrkurra

Foto: Koleksi Amanda Sibosado

Diharapkan acara yang diselenggarakan ini menjadi rutin dalam kalendar acara Kiwirrkurra.

“Berbicara kepada warga lokal di komunitas… semua orang mengatakan ini adalah pertama kalinya fashion show yang sebenarnya,” ujar Thomas.

“Semua pakaian disimpan agar siap dipakai selanjutnya.”

Komunitas terpencil

Raymond Olodoodi, direktur komunitas, yakin setiap anggota masyarakat yang berjumlah 200 orang telah hadir ke pagelaran fesyen tersebut.

“Luar biasa, menyenangkan, benar-benar bahagia,” katanya.

A female model in the 2017 Kiwirrkurra Fashion Show
Model yang beraksi di acara pagelaran busana Kiwirrkurra.

Foto: Koleksi Kiwirrkurra Fashion Show

Mr Olodoodi merasa bangga saat duduk di tengah penonton melihat masyarakat, terutama anaknya, yang ikut ambil bagian dalam pagelarn busana tersebut.

“Ia tampak berbeda, memiliki gaya rambut yang bagus, semuanya. Saya benar-benar bangga padanya, membuat semua orang senang,” kata Raymond.

“Kita hidup dalam sebuah komunitas terpencil, sebuah komunitas yang sangat kecil, sangat tenang.”

“Menjadi ‘berisik’ saat menggelar pagelaran busana malam itu, sangat berbeda.”

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 17/02/2017 pukul 16:30, dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.