ABC

Kasus Infeksi HIV di Kalangan Warga Aborijin Meningkat Signifikan

Pakar penyakit menular di Australia mengkhawatirkan tingginya kasus penularan HIV/Aids  dikalangan masyarakat pribumi. Penggunaan narkoba jenis suntikan mengakibatkan kasus infeksi HIV/Aids terus meningkat sementara Kampanye melalui pendidikan dinilai kurang berdampak.

Kasus infeksi HIV baru di kalangan warga Aborigin saat ini terjadi 1.5 kali lebih banyak dibandingkan kasus infeksi HIV baru dikalangan warga non pribumi.
 
Dokter mengakan hal ini dipicu penggunaan narkoba suntik yang menjadi lebih umum di kalangan masyarakat Aborijin dan banyak warga pribumi yang positif HIV tapi tidak memeriksakan diri.
 
“Disaat tingkat kasus HIV dikalangan penduduk Australia pada umumnya cukup stabil, ternyata kasus infeksi HIV di kalangan masyarakat Aborigin dan Torres Strait Islander justru  meningkat," kata Dr Marlene Kong, seorang dokter Aborigin yang mengelola Pusat Kesehatan Masyarakat Aborigin dan Torres strait-islander di Universitas New South Wales.
 
"Bahkan sebelum mencapai tahapan diagnosis, banyak warga Aborijin di masa-masa awal terinfeksi HIV tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan, jadi mungkin banyak sekali orang yang terinfeksi HIV tapi tidak terdiagnosis,”
 
Dr Kong prihatin dengan banyaknya warga Aborijin yang tidak mendapatkan pengobatan karena diagnosis HIV mereka sudah sangat  terlambat.”
 
"Saya kira jika dirata-ratakan, mereka baru terdiagnosis HIV setelah 4 tahun terinfeksi dibandingkan orang pada umumnya,” katanya.
 
Associate Professor James Ward, peneliti kesehatan warga Aborijin dan Institut Riset Kedokteran di Adelaide menggambarkan tingkat penularan kasus HIV dikalangan warga Aborijin dan Torres Strait Islander sebagai krisis yang sangat besar.
 
"Ada banyak faktor resiko yang membuat masyakat pribumi rentan dan kasus HIV semakin meningkat,” katanya.
 
"Kami punya populasi yang sangat muda [dan] tingkat yang infeksi penyakit menular seksual lainnya yang sangat tinggi,”
 
Profesor Ward mengkhawatirkan penyebaran HIV melalui penggunaan narkoba suntik, apalagi dia menyaksikan sendiri bagaimana saat ini narkoba sudah tersedia di masyarakat terpencil. 
 
Dr Kong meyakini sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengubah pendidikan HIV/Aids di kalangan warga Aborijin.
 
Dia mengatakan kampanye satu gerakan untuk semua yang selama ini dilakukan tidak efektif.
 
"Kita memerlukan pendekatan multi sektor,”
 
Menurut Professor Ward, masyarakat Aborijin tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk mendidik warganya mengenai resiko HIV.
 
"Secara umum, kita memerlukan kampanye kesadaran yang lebih banyak mengenai HIV dan penyakit menular seksual lainnya,” katanya.
 
"Menurut saya inisiatif ini juga perlu didukung pendistribusian kondom dan memastikan orang-orang bisa mengakses peralatan yang bersih,”