ABC

Jaringan Internet Super Cepat Tidak Merata di Australia

Peluncuran Jaringan Broadband Nasional (NBN) yang bermasalah menciptakan perpecahan digital di tengah masyarakat Australia.

Kepala NBN, Bill Morrow, mengatakan bahwa koneksi serat berkecepatan tinggi secara teknologi lebih unggul daripada tembaga dan kabel yang menghubungkan sebagian besar warga Australia ke jaringan broadband baru.

Ia juga mengakui bahwa langkah cepat dari peluncuran tersebut mengarah pada kompromi, dan bahwa tertinggalnya beberapa pelanggan membuatnya khawatir.

Peluncuran itu adalah undian. Sekitar seperlima dari warga Australia mendapatkan koneksi serat langsung, namun sebagian besar terhubung dengan teknologi yang lebih lama seperti kabel telepon tembaga dan kabel televisi berbayar.

Hasil akhirnya adalah beberapa rumah tangga dan unit bisnis tidak bisa mengakses kecepatan tinggi yang mereka bayar.

Dan Morrow-pun berterus terang -jika mereka (warga Australia) menginginkan koneksi yang lebih cepat, mereka harus membayarnya sendiri.

Koneksi internet jadi nilai jual

Di wilayah Dubbo, negara bagian New South Wales, Anda bisa berkendara di jalanan di mana rumah warga di satu sisi mendapatkan koneksi serat -yang lebih cepat dan lebih bisa diandalkan -di rumah mereka dan rumah di sisi lainnya terhubung dengan tembaga yang membatasi kecepatan internet mereka.

David Hayward dan keluarganya pindah ke rumah mereka di Dubbo Timur dengan keyakinan bahwa mereka mendapatkan koneksi serat secara penuh -namun mereka akhirnya hanya mendapatkan apa yang disebut ‘fiber-to-the-node’ (FTTN).

Itu adalah teknologi yang menghubungkan warga Australia dalam jumlah besar dengan NBN.

Dengan koneksi FTTN, tautan terakhir ke rumah adalah melalui kawat tembaga yang membentang dari sebuah kotak hijau di jalanan. Semakin panjang ukuran tembaga, semakin lambat kecepatan internet yang tersedia.

Hayward telah mendaftar ke layanan kecepatan pengunduhan terbaik hingga 100 megabits per detik.

Tapi menurut hasil penyelidikan, Telstra mengatakan kepadanya bahwa kecepatan pengunduhan terbaik yang bisa ia dapatkan dengan koneksinya hanyalah 46 megabits per detik.

Ia khawatir kesenjangan digital di wilayah Dubbo bisa memengaruhi nilai propertinya.

"Itu menyebabkan sedikit perbedaan kelas di Dubbo ketika menyangkut teknologi modern," sebut Hayward.

“Jika saya kemudian menjual rumah ini dan bagian lainnya dari kota ini mendapat layanan yang lebih baik, apakah saya akan dirugikan secara finansial karena orang-orang terbiasa dengan hal itu, apakah mereka ingin mundur?.”

“Saya tak mau mundur.”

Agen properti di wilayah Dubbo, Richard Tegart, mengatakan bahwa koneksi NBN sudah menjadi nilai jual tersendiri.

“Pertanyaan yang sangat umum sekarang ini adalah, ‘apakah ada jaringan NBN?” dan pertanyaan berikutnya yang mereka tanyakan adalah, ‘apakah itu koneksi serat berkecepatan super tinggi ataukah koneksi serat reguler?’,” katanya.

“Sangat menarik bahwa kebanyakan konsumen atau pembeli pasti mengetahui apa yang mereka inginkan dari koneksi internet.”

Lebih cepat mengemudi

Pasangan asal Brisbane, Cheryl Vance dan Joel Styles, baru saja memenangi hadiah internasional bergengsi untuk sebuah video game baru yang mereka rilis tahun ini.

Mereka membuatnya di rumah pinggiran kota mereka, yang berfungsi sebagai kantor, yang juga terhubung ke NBN dengan opsi FTTN (reguler).

Mereka juga jarang mendapatkan koneksi super cepat yang mereka pilih dan terpaksa pindah ke bagian lain dari Brisbane di mana deretan rumah warga memiliki koneksi serat langsung, ungkap Vance.

“Dengan kami berusaha semaksimal mungkin, kami mungkin bisa menerimanya pada saat ini, itu jelas akan menimbulkan tantangan besar bagi kami,” ujarnya.

“Jelas, kami tidak akan bisa menerima sumber daya yang kami butuhkan dari NBN.”

Vance mengatakan bahwa perusahaan harus menerapkan strategi untuk mengatasi keterbatasan koneksi NBN mereka.

“Bisa lebih cepat bagi seseorang untuk berkendara dari ujung selatan Brisbane hingga ke ujung utara Brisbane dan memberi mereka barang aslinya daripada mencoba dan mengunggahnya serta mengunduhnya,” tutur Vance.

"Strategi penanggulangan dasar kami saat ini adalah, ‘bagaimana cara tercepat untuk mengirimkan data itu seseorang?’ Dan sayangnya, terkadang itu dilakukan dengan mobil dan USB untuk melakukannya. "

Vance dan Styles melihat pesaing mereka di Selandia Baru dengan rasa iri.

Pada saat jaringan NBN dengan “perpaduan multi-teknologi” di Australia selesai, sebagian besar warga Selandia Baru akan memiliki akses untuk menghubungkan koneksi serat langsung ke rumah dan bisnis mereka.

Jaringan sesuai tujuan

Menteri Komunikasi Mitch Fifield membela NBN yang dinilainya “multi-teknologi” sebagai sesuatu yang sudah “sesuai untuk tujuan”.

“Saya pikir penting untuk mengetahui bahwa jantung NBN adalah koneksi seratnya,” sebut Fifield.

“NBN adalah jaringan berbasis serat.”

“Dalam beberapa kasus, kami, untuk komponen terakhir di pasaran, menggunakan tembaga … dalam beberapa kasus menggunakan kabel TV berbayar HFC yang sudah ada.”

“Alasan kami melakukan itu adalah karena itu benar-benar mempercepat peluncuran NBN, ini benar-benar mengurangi biaya peluncuran NBN, jadi daya tarik dari ini adalah serat dan warga Australia akan mendapatkan kecepatan koneksi yang super.”

Tapi Morrow menerima bahwa koneksi super cepat memang memberi konsumen pengalaman internet yang lebih baik.

"Medium serat lebih baik daripada medium tembaga. Anda tak bisa berdebat dengan cara lain, tapi apakah kita membutuhkan serat itu hari ini?.”

“Kami tahu harganya lebih mahal. Apakah layak bagi kami untuk membelanjakan uang itu saat kami tak benar-benar membutuhkannya, dan tembaga sudah cukup?.”

“Saya pikir ini adalah kebijakan yang kami ambil sekarang ini, yang membuktikan -berdasarkan pada apa yang konsumen harapkan -bahwa tembaga sudah cukup.”

“Ada beberapa orang yang memiliki koneksi serat yang sudah terpasang di rumah mereka.”

“Jika orang-orang itu merasa bahwa mereka memiliki sesuatu yang ekstra, bagus. Saya merasa senang untuk anda.”

“Kenyataannya, bahkan ketika hal itu ada sekarang, dan kami memiliki sejuta orang yang menggunakannya, mereka tak membeli lebih dari 25 megabit per detik, untuk sebagian besarnya.”

Sejauh ini di Selandia Baru, 35 persen dari warga setempat telah menggunakan koneksi serat penuh yang tersedia dan 90 persen di antaranya memilih kecepatan pengunduhan 100 megabits per detik atau lebih dari itu.

Cukup untuk jangkauan pasar yang besar

Morrow mengatakan, 80 persen dari warga Australia yang terhubung dengan NBN memilih kecepatan pengunduhan 25 megabit per detik atau kurang dari itu.

“Kecepatan 25 megabits cukup untuk pasar massal, untuk mayoritas,” sebutnya.

"Selalu ada pengecualian, dan dalam kasus itu, kami memiliki cara untuk berurusan dengan pelanggan tersebut."

Jika seseorang tidak tinggal di daerah yang cukup beruntung untuk memiliki koneksi serat penuh, mereka bisa membayar untuk memasangnya -dan harganya bisa mencapai puluhan ribu dolar, kata Morrow.

“Jika itu penting bagi konsumen, mengapa mereka membayar semahal itu, daripada meneruskan muatan ke pengguna lainnya, itulah konsep di baliknya,” sebut Morrow.

“Begitulah cara kerjanya. Beberapa jalan raya memiliki akses lebih dekat ke rumah Anda daripada rumah lainnya, dan tidak ada bedanya dengan jaringan broadband yang sedang dibangun di seluruh Australia.”

Bos NBN itu juga mengakui bahwa kesibukan untuk menyelesaikan jaringan terkadang menyebabkan kontraktor dipekerjakan dengan pelatihan yang tidak memadai.

“Kami harus ingat ini adalah transformasi di seluruh industri, dan ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal cakupannya,” kata Morrow.

“Ini menimbulkan kompleksitas, ini membawa tantangan yang tak pernah dapat diprediksi siapapun, jadi kami melihat masalah ini muncul.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.