ABC

Jangan Obati Sengatan Ubur-ubur dengan Urine

Tersengat ubur-ubur (jellyfish) dapat merusak acara berlibur ke pantai Anda. Lalu apa yang bisa dilakukan ketika itu terjadi? Dr Lisa Gershwin, pakar ubur-ubur memiliki temuan yang  mendobrak mitos penanganan sengatan hewan laut itu.

Dr Lisa Gershwin, pakar ubur-ubur ternama di dunia merupakan Direktur Layanan Penasehat Sengatan Australia di lembaga penelitian CSIRO.

Sepanjang karirnya, Dr Gershwin telah berhasil menemukan dan memberi nama 196 spesis ubur-ubur berbeda, hewan yang menurutnya sangat mempesona.

Persepsi umum yang ada saat ini menyebutkan kalau seseorang tersengat ubur-ubur maka perlu diobati antara lain dengan cuka atau air seni/urine. Namun demikian menurut Dr. Gershwin solusi itu tidak  memiliki efek langsung sebagaimana yang mereka lihat.

"Banyak  orang salah mengerti mengenai peran cuka, Cuka tidak mengobati rasa sakit” katanya pada program 720 ABC Perth.

Menurut Dr Gershwin, cuka memiliki fungsi lain yang lebih penting daripada mengurangi rasa sakit dalam menangani sengatan ubur-ubur.

"Jika Anda tersengat irukandji atau ubur-ubur kubus yang bersengat, maka cuka bisa menyelamatkan nyawa anda,”

"Cuka memang tidak menolong mengurangi rasa sakit tapi untuk spesies yang mematikan dan memicu masalah lanjutan,  maka cuka bisa menetralisir sel penyengat yang belum menyuntikan bisa atau racun sehingga mereka tidak bisa mengeluarkan racun lagi.

"Ketika tersengat ubur-ubur anda hanya terpapar sekitar 10 persen dari kapasitas racun/bisa begitu terkena sengatan, sehingga Anda perlu mencegah 90% racun/bisa lainnya dalam ubur-ubur itu memasuki tubuh anda dan disitulah peran cuka diperlukan,”paparnya.

Mitos urin obati sengatan ubur-ubur tidak benar

Dr. Gershwin mengaku sering mendapat pertanyaan seputar manfaat menyiramkan  air seni/ urin diatas luka sengatan ubur-ubur.

Ia melarang orang melakukan hal itu karena urine menurutnya bisa memiliki sifat asam dan basa, dan mustahil mengetahuinya kecuali dengan menggunakan kertas litmus.

"Jika urine anda masih dalam tahap bersifat asam maka itu hanya berfungsi sekitar 25% saja sebagaimana cuka. Tapi jika sudah masuk dalam tahap basa maka dapat menyebabkan pelepasan sel penyengat yang lebih banyak yang justru akan meningkatkan efek dari racun ubur-ubur tersebut.

"Jadi menyiramkan air seni itu sifatnya untung-untungan saja tidak bisa dipastikan,” tegasnya.

Dr Gershwani juga menyebut es dan air hangat efektif untuk menangani sengatan ubur-ubur.

Meski demikian, dalam kasus sengatan oleh seperti jellyfish kubus atau Irukandji yang sangat beracun dimana pengobatan yang tepat akan sangat menentukan hidup matinya korban, maka Dr Gershwin juga melarang penggunaan es dan air hangat.

"Masalahnya adalah air segar didalam es dan juga air hangat dapat  memicu pelepasan sel penyengat yang belum ditembakkan, sehingga itu akan semakin menambah jumlah racun yang ditembakan,” katanya.

“Air hangat  juga dapat memperlebar pembuluh  kapiler dan pada dasarnya itu seperti "membuka pintu air' sehingga racun dapat melakukan perjalanan sekitar tubuh, dan itu tidak boleh terjadi ketika berhadapan dengan racun yang berpotensi berbahaya," katanya lagi.

Atas pertimbangan diatas Dr Gershwin mengatakan pencegah merupakan cara terbaik yang harus dilakukan. Ia menyarankan menghindari tempat-tempat yang biasanya terdapat ubur-ubur serta menggunakan pakaian berbahan lycra. Selain itu tentu saja membawa cuka setiap kali anda berlibur ke pantai.