ABC

Divisi Antartika Australia Jajaki Pembangunan Landasan Pacu di Antartika Timur

Eksplorasi di Antartika tampaknya akan segera dilakukan menyusul penjajakan pembangunan landasan pacu oleh Divisi Antartika Australia. Landasan ini nantinya bisa dipergunakan sepanjang tahun.

Saat ini akses menuju stasiun penelitian Australia di Antartika melalui penerbangan yang terbatas. Pasalnya, landasan pacu es yang ada hanya dapat digunakan selama bulan-bulan tertentu dalam setahun.

“Alasan kita mengupayakan penerbangan sepanjang tahun bukan hanya untuk mendukung peneliti ekspedisi saja,” kata Manajer Proyek Bryce Harris.

“Tapi adanya landasan juga memungkinkan kita melakukan percobaan sains yang belum mampu kita lakukan pada bulan-bulan tertentu dalam setahun,” katanya.

Tim proyek pembangunan landasan pacu sepanjang tahun ini tengah mengeksplorasi dua lokasi potensial yang berbeda di kawasan Vestfold Hills dekat Stasiun Davis, dan satu lagi di Heidemann Valley.

“Di salah satu lokasi kami mendapati lembah yang dipenuhi dengan endapan es. Kami memilah-milah karakteristik endapan yang berbeda-beda dan juga lingkungannya. Kami mencari lokasi berbatu dan akan mencarinya pada lapisan sedimen glasial yang terbentuk di atas batu,” kata ahli geologi Alistair Reed.

Vestfold Hills merupakan sebuah anomali di Antartika. Ini adalah serangkaian pegunungan dan danau glasial yang jarang tertutup salju dan es. Kerikil, lansekap berpasir merupakan sisa-sisa dari gletser.

The ridge site in Antarctica
Bukit ini salah satu potensi landasan pacu di dekat Davis Station di Antartika.

Supplied: Bryce Harris

“Kami sudah memiliki stasiun di sini selama lebih dari 60 tahun. Bagian dari Vestfold Hills ini benar-benar belum dipetakan secara detil sekali,” kata Dr Reed.

“Jadi kita menciptakan lapisan dasar informasi sehingga benar-benar tepat.”

Selama musim panas tim yang berjumlah delapan orang, termasuk ahli geologi dan surveyor, telah melakukan pengeboran untuk mendapatkan sampel batuan dan tanah.

The Australian Antarctic Division's team of geologists
Tim geologis dan insinyur Divisi Antartika Australia dekat Davis Station.

Supplied: Ben Jones

“Kami mengeksplorasi apa yang ada di bawah permukaan,” kata Dr Reed.

“Sebagai ahli geologi kami bisa memetakan permukaan dan mengaitkan apa yang kita lihat di permukaan dengan apa yang kita ketahui tentang proses glasial di Vestfold Hills,” jelasnya.

“Dengan pengeboran kita bisa melihat apa yang terjadi di bawah permukaan. Akhirnya, jika pemerintah memutuskan untuk meletakkan landasan di Vestfold Hills, itulah yang akan mendukung permukaan runway itu sendiri.”

Geologist Alistair Reed with a shovel in Antarctica
Geologis Alistair Reed di Heidemann Valley.

Supplied: Ben Jones

Landasan pacu ini tidak bisa dibuat dalam waktu singkat bagi pelaku ekspedisi. Pasalnya pengetahuan mereka dibatasi oleh layanan angkutan musim panas yang sempit waktunya.

“Apa yang membatasi kita saat ini yaitu musim panas dan bagaimana menerbangkan orang menuju dan dari area ini.”

Begitu suhu naik di Stasiun Wilkins, permukaan es dapat mencair dan penerbangan antarbenua menuju dan dari Antartika ini dibatalkan.

“Ketika radiasi matahari menerpa landasan pacu es, kita bisa silau dan permukaan landasan pacu meleleh. Angin juga turut berdampak pada landasan pacu itu,” kata manajer landasan Jeff Hadley.

“Cahaya matahari musim panas melelehkan es dan sangat tidak mungkin untuk mengukur gesekan. Jadi cukup berbahaya bagi pendaratan pesawat di atasnya.”

Landasan pacu Wilkins terbuka pada bulan November, Desember dan Februari. Inilah waktu transportasi yang singkat.

“Alasan mengapa kami mengupayakan adanya penerbangan sepanjang tahun bukan hanya bentuk dukungan bagi penjelajah kami. Tapi memungkinkan kita meluaskan percobaan sains yang berbeda yang kita belum mampu lakukan sebelumnya,” kata Harris.

A drill working in Antarctica
Pengeboran di Heidemann Valley, Vestfold Hills di Antartika Timur.

Supplied: Alistair Reed

Peneliti gajah laut, Clive McMahon tahu bagaimana rasanya berada di bawah tekanan waktu, untuk menyesuaikan penelitian dengan rentang waktu jadwal penerbangan yang singkat.

Dia menunggu gajah laut yang mengganti bulu-bulunya di kubangan dekat Stasiun Davis, sehingga mereka dapat ditangkap dan dipasangi alat sensor.

Masa penantian ini rumit. Dr McMahon berharap dapat memasang 20 sensor sebelum terpaksa meninggalkan kapal Aurora Australis pada pertengahan Februari.

“Ini penantian yang menyiksa. Kami bergantung pada kapal untuk membawa kami pulang. Kami menjadi orang yang terakhir meninggalkan stasiun Davis,” kata Dr Clive McMahon.

Setiap penerbangan yang melalui Antartika Timur kemungkinan akan menjadi menyediakan penerbangan antarbenua serta akses yang lebih besar ke penelitian lebih mendalam.

Negara-negara yang memiliki stasiun terdekat – India, Rusia dan China – juga kemungkinan tertarik menggunakan landasan pacu baru tersebut.

Aurora Australis moored near Mawson Station
Kapal pemecah es dekat Mawson Station.

Supplied: AAD/ Justin Chambers