ABC

Bagaimana Muslim di Australia Memilih Saat Makin Banyak Partai Islamofobia?

Seperti apa rasanya melihat surat suara pemilihan umum yang memuat lebih banyak partai yang menentang eksistensi Anda sebagai Muslim?

Di bilik kardus di tempat pemungutan suara, Anam Javed tidak bisa tahu apakah orang di sebelahnya memilih untuk menentang keberadan Muslim seperti dia.

Tetapi dia tahu bahwa mereka punya pilihan – atau lebih tepatnya pilihan anti-Muslim yang banyak.

Guru sekolah menengah dan aktivis sosial itu memberikan suaranya lebih awal pada pemilihan kali ini.

Di tempat pemungutan suara di Melbourne yang didatangi Javed, tidak semua materi petunjuk memilih yang dibagikan oleh relawan sesuai dengan dirinya.

“Ada banyak relawan di luar bilik suara yang tidak akan mendekati saya karena mereka tahu bahwa nilai-nilai partai mereka bertentangan dengan keberadaan saya di sini,” kata Javed.

Dia terbiasa menghadapi berbagai reaksi terhadap keyakinannya dan hijabnya, sebuah tanda yang paling jelas dari keyakinannya.

Anam Javed
Anam Javed, seorang perempuan muslim di Melbourne.

Supplied

Saat mengantre di sebuah kedai kopi pada akhir pekan terjadinya peristiwa pembantaian di Christchurch, seorang perempuan mengatakan kepadanya bahwa Muslim telah “pantas mendapatkannya [serangan ke masjid]”.

“Aku sudah belajar untuk tersenyum saja, tetap melangkah, tetapi aku juga belajar untuk memahami bahwa orang tidak sepenuhnya paham dengan masalah.”

Tidak selalu jelas apa yang diperjuangkan partai politik, terutama nama-nama partai minor yang tidak dikenal.

Kemunculan partai-partai minor anti-Muslim menginspirasi kehadiran kartu yang disusun oleh kelompok My Vote Matters, sebuah inisiatif dari Islamic Council of Victoria (ICV).

Banyak orang sama sekali tidak paham kebijakan partai

Adel Salman dari ICV mengatakan “mengganggu, tetapi tidak mengejutkan” melihat daftar sembilan partai kecil “yang terang-terangan Islamofobia” yang bersaing memperebutkan kursi senat dalam pemilihan ini.

“[Tapi] beberapa dari partai-partai ini memiliki nama yang tidak terlalu berbahaya, sehingga banyak orang tidak tahu tentang kebijakan mereka yang sebenarnya.”

One Nation, Love Australia or Leave, Conservative National Party, bersama Australia Party dan United Australia masuk dalam daftar partai yang dianggap anti-Islam.

Australian Conservatives dan Australia First juga termasuk, bersama dengan Australian Protectionist Party, yang saat ini tidak terdaftar.

The Yellow Vest Australia yang sebelumnya bernama Australian Liberty Alliance juga masuk dalam daftar, mereka menyerukan penghentian “Islamisasi” di Australia.

Anam Javed mengatakan: “Kecuali saya tahu tentang agenda mereka, saya tidak akan tahu apa yang mereka perjuangkan.”

“Atau Rise Up Australia – mereka bangkit melawan apa?

Wearing a black suit, Cory Bernadi stands and gestures while speaking in the Senate.
Senator Australia Selatan dari partai Australian Conservatives Cory Bernardi bicara di Senat, di dekatnya tampak Fraser Anning dari Conservative National Party. Partai mereka termasuk peserta pemilu dengan agenda islamofobia.

ABC News: Marco Catalano

Ada juga kartu skor kebijakan yang dibuat oleh kelompok My Vote Matters, yang membahas tentang Koalisi (Partai Liberal dan Partai Nasional), Partai Buruh, dan Partai Hijau.

Pada pertanyaan tentang Islamofobia dan ujaran kebencian, kartu itu menyebutkan kebijakan Partai Hijau membahas masalah tersebut, sementara kebijakan Partai Buruh hanya membahas sebagian dan kebijakan Koalisi tidak membahasnya sama sekali.

Janji dan kebijakan

Setelah serangan di Christchurch, kelompok-kelompok Muslim meminta Perdana Menteri Australia, Scott Morrison untuk secara proaktif menangani Islamofobia dan supremasi kulit putih.

Tetapi masalah ini belum mengemuka dalam kampanye pemilihan, hanya muncul sejenak karena beberapa nama yang berturut-turut dikeluarkan dalam daftar kandidat karena komentar anti-Muslim yang mereka lontarkan sebelumnya.

Menanggapi pertanyaan kebijakan, juru bicara kampanye Koalisi mengatakan: “Australia adalah masyarakat multikultural paling sukses di dunia dan pemerintahan Morrison yang terpilih kembali akan terus mempromosikan inklusi di semua tingkat masyarakat Australia.”

Juru bicara tersebut menyoroti uang untuk peningkatan keamanan masjid, pendanaan untuk anti-ekstremisme dalam anggaran 2014 dan paket 71 juta dolar yang baru-baru ini diumumkan untuk program multikultural.

Mark Dreyfus, jaksa agung bayangan (dari oposisi) mengatakan Partai Buruh akan terus berjuang untuk melindungi Undang-undang Diskriminasi Rasial dan terus bekerja dengan agen keamanan seputar ekstremisme kekerasan.

Kebijakan Partai Hijau mencakup kampanye nasional anti-rasisme, pengumpulan data kejahatan rasial dan membuat ujaran kebencian menjadi tindak pidana.

Simak laporannya dalam bahasa Inggris disini.