ABC

Australia Batalkan Pajak Untuk Backpacker

Pemerintah Federal Australia membatalkan rencana untuk memberlakukan pajak 32,5 persen bagi para pekerja backpacker yang berasal dari luar negeri.

Pembatalan disebabkan karena tekanan dari para anggota parlemen dari koalisi pemerintah dan juga dari kalangan industri yang mempekerjakan para backpacker tersebut.

Dalam kesepakatan baru ini, para backpacker yang biasanya datang untuk berlibur sambil bekerja (working holiday) harus membayar 19 persen pajak dari penghasilannya.

Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Australia Scott Morrison mengumumkan hal tersebut setelah disetujui oleh Kabinet hari Selasa (27/9/2016), sambil menambahkan bahwa para anggota parlemen yang tidak menjabat (yang dikenal dengan istilah backbench) mendukung hal tersebut.

“Seperti kata pepatah, mereka seperti babi di kubangan (artinya senang) dengan perubahan yang saya umumkan sekarang.” kata Morrison kepada para wartawan di Canberra.

Keputusan ini diambil beberapa minggu setelah pemerintah juga mengubah posisi mereka sebelumnya mengenai dana pensiun (superannuation) juga karena tekanan para anggota parlemen dari partai mereka sendiri.

Salah seorang yang mendesak bagi perubahan adalah anggota parlemen dari Queensland George Christensen namun dia mengatakan bukan tokoh utama yang mendesak perubahan.

“Saya satu diantaranya, semua orang memberikan pendapat. Saya banyak mengeluarkan pendapat namun yang lain juga.” katanya.

"Saya tidak akan mengatakan bahwa saya yang menentukan kemenangan. Ini adalah kemenangan bersama."

Pemimpin Oposisi Bill Shorten mengatakan pengaruh Christensen lebih besar dari yang diakuinya sendiri.

“Kita baru saja melihat perubahan besar dari pemerintah dalam soal pajak backpacker. Tidak diragukan kalau George Christensen dan kelompok sayap kanan di partai (pemerintah) membuat lagu yang harus dinyanyikan oleh Turnbull,” kata Shorten.

Kesepakatan dari pemerintah ini disambut baik oleh kalangan industri pertanian dan lobi industri, namun kalangan Industri Pariwisata dan Transportasi (Tourism and Transport Forum) kecewa karena penetapan pajak yang lebih rendah dari rencana sebelumnya, akan diganti dengan peningkatan pajak dibebankan kepada penumpang (Passenger Movement Charge, PMC).

Dalam rencana awal, pemerintah berharap akan mendapatkan $ 500 juta dari pajak backpacker. Karena penurunan pajak, maka sekarang sebagai kompensasi pajak penumpang akan naik $ 5.

PMC pertama kali diperkenalkan di tahun 1995 dan saat ini adalah $ 55, dan biasanya sudah dimasukkan ke dalam harga tiket bagi penumpang yang akan meninggalkan Australia.

Direktur Eksekutif Tourism and Transport Forum Margy Osmond mengatakan bahwa pajak backpacker ini sudah ‘merupakan perbaikan” namun peningkatan pajak penumpang menunjukkan bahwa industri turisme menjadi ‘sapi perah’.

“Ini bukannya memecahkan masalah, ini adalah upaya terang-terangan dari pemerintah untuk mendapatkan dana.” katanya.

Pemerintah juga mengumumkan adanya dana $ 10 juta (sekitar Rp 100 miliar) bagi sektor pariwisata untuk mengiklankan pekerjaan yang tersedia bagi backpacker untuk datang ke Australia.

Pemerintah Sebut Kesepakatan Itu Fair

Scott Morrison mengatakan paket terbaru ini melidungi integritas anggaran pemerintah tahun ini dan juga menjawab kekhawatiran dari kalangan industri.

Menurut aturan, pengajuan pajak baru akan memerlukan peraturan yang disetujui oleh parlemen.

Para anggota parlemen dari kawasan regional sebelumnya semakin yakin bahwa Perdana Menteri Malcolm Turnbull dan Morrison akan mengubah pikiran dalam masalah ini.

Beberapa bulan lalu, anggota parlemen dari Partai Nasional Andrew Broad pertama kali mengusulkan pajak 19 persen.

Partai oposisi Partai Buruh menolak mengatakan apa yang akan mereka lakukan bila hal tersebut diajukan ke parlemen.

Partai Hijau menentang perubahan apapun terhadap pajak backpacker dan akan memberikan suara penolakan bila ada kenaikan.

Ini adalah perubahan sikap besar bagi pemerintah, yang pertama kali mengusulkan perubahan di APBN tahun 2015, setelah komisi pajak mengatakan bahwa backpacker tidak berhak mendapat kebebasan pajak.

Di Australia mereka yang mendapatkan penghasilan tertentu tidak harus membayar pajak. Saat ini angkanya adalah sekitar $ 18 ribu per tahun.

Masalah ini memecah pendapat di kalangan pemerintah, dengan para anggota parlemen dari partai Nasional dan Liberal yang tidak memiliki jabatan meminta agar ditinjau kembali, sementara Scott Morrison dan Menteri Pertanaian Barnaby Joyce mengatakan konsekuensi negatif dari penerapan pajak akan ditangani ketika muncul.

Semakin banyak petani, kelompok masyarakat di daerah regional, dan pihak pariwisata mengatakan bahwa pajak 32,5 persen akan menjadi ‘bencana’ di saat panen.

Sekitar 25 persen pekerja di kalangan pertanian adalah para backpacker sementara di Kawasan Utara (Northern Territory) jumlahnya mencapai 85 persen.

Diterjemahkan pukul 16:45 AEST 27/9/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini