ABC

Anak Australia Mengatakan Ayah Mereka Bekerja Terlalu Banyak

Sebuah survei yang dilakukan di Australia dengan subjek anak-anak menyebutkan bahwa 30 persen diantara mereka mengatakan ayah mereka bekerja terlalu banyak.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Australian National University (ANU) di Canberra.

Para peneliti mengatakan budaya di tempat kerja, dan harapan masyarakat membuat semakin sulit untuk bisa menjadi orang tua yang efektif.

Andrew Montesi adalah ayah dari Frankie yang berusia empat tahun, dan Pearl yang berusia dua tahun.

Montesi bisa memahami dengan seksama mengenai hasil penelitian tersebut.

“Ada kalanya saya harus bepergian ke negara bagian lain, dan harus bekerja sampai malam, atau bekerja di akhir pekan, dan bukannya bermain dengan anak-anak.” katanya.
“Namun saya mengerti mengenai keadaan ini dan melakukan perencanaan, dan itu menjadi kunci utama.”

Montesi 33 tahun memiliki perusahaan sendiri di bidang komunikasi, dan sudah lama berusaha mencari keseimbangan antara kerja dan keluarga.

“Saya sudah berpindah dari pekerja kantor yang kerja dari pagi sampai sore, ke kerja sendiri terlibat dalam membuat perusahaan sendiri.” katanya.

“Saya masih bekerja keras, namun lebih melakukannya karena kehendak sendiri.”

Meski sudah menyadari kerja keras yang dilakukannya sendiri, Montesi juga melihat bahwa anak-anaknya juga menyadari hal tersebut.

Dia mengatakan survei ini seperti mengingatkannya untuk melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda.

Ayah mengalami lebih banyak dilema dibandingkan ibu

Pofessor Lyndall Strazdins dari ANU mengatakan mereka mengadakan survei terhadap sekitar 3 ribu ayah dan anak-anak mereka.

“Kami memang ingin mengungkapkan dilema yang dihadapi oleh para bapak dalam hal pekerjaan dan mengasuh anak-anak.”

“Sebenarnya lebih banyak bapak-bapak dibandingkan ibu yang mengatakan mereka mengalami kesulitan mengatur kerja dengan pengasuhan anak.”

Banyak anak di Australia yang melihat ayah mereka bekerja terlalu keras
Banyak anak di Australia yang melihat ayah mereka bekerja terlalu keras

Supplied: Pexels

“Penelitian kami menunjukkan bahwa anak-anak tidak saja secara subjektif merasakan dilema bapak mereka, namun mereka juga sadar dan melihat hal itu terjadi.”

Penelitian berkesimpulan bahwa sepertiga anak-anak Australia yang berusia antara 11 sampai 13 tahun mengatakan ayah mereka bekerja terlalu banyak.

Hampir 50 persen dari ayah yang menjadi bagian dari studi bekerja lebih dari 44 jam seminggu, dan 22 persen lainnya bekerja lebih dari 55 jam seminggu.

Professor Strazdins mengatakan anak-anak sangat mementingkan waktu berlibur di akhir pekan, dan mereka melihat jadwal kerja orang tua mereka yang ketat.

“Lebih dari separuh bapak mengatakan mereka tidak bisa mengikuti acara anak mereka karena harus bekerja, dan 20 persen diantaranya mengatakan tidak saja mereka tidak punya waktu dengan keluarga, interaksi mereka dengan keluarga juga terganggu karena kerja mereka.” kata Strazdins.

Sistem pengasuhan yang baik mencegah banyak masalah

Direktur eksekutif organisasi nir-laba The Fathering Project, Wayne Bradshaw mengatakan kerja mereka adalah meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjadi ayah yang baik.

Bradshaw mengatakan banyak tempat kerja di Australia sudah semakin bersahabat dengan keluarga, namun semua tergantung kepada para bapak untuk mengubah keadaan.

“Anda ingin bermain dengan anak-anak, sehingga buatlah sebuah sistem sehingga tempat anda bekerja tidak dirugikan, namun kehidupan keluarga akan lebih baik bila ada keluwesan di dalamnya.”

Penelitian ini sekarang sudah dimuat di Journal of Marriage and Family.

Diterjemahkan pukul 15:30 AEST 19/5/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini