The Swan Lake

 

Balet dikenal sebagai tarian yang selalu memikat siapa pun yang menontonnya. Banyak orang melihatnya sebagai tarian penuh dengan keindahan, mulai dari para penari, kostum, musik, alur cerita, sampai tatanan panggung.

Marlupi Dance Academy (MDA) yang didirikan oleh Ny. Marlupi Sijangga pada tahun 1956 merupakan sekolah ballet tertua dan terbesar di Indonesia. Hasil kerja kerasnya selama 60 tahun telah menghasilkan banyak penari dan pengajar dengan standar Internasional.

Ballet Klasik dan Tari Modern diyakini sebagai salah satu jenis kesenian yang dapat memberikan kontribusi positif, seperti sosialisasi diri, kreatifitas, imajinasi dan percaya diri serta edutainment.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Marlupi Dance Academy dalam hal pengembangan seni budaya dan tarian yang ada di Indonesia, Marlupi Dance Academy kembali menyelegarakan pentas tari dengan target 4800 audience. Kisah balet legendaris “The Swan Lake” yang menceritakan bagaimana cinta yang tulus menyelamatkan seorang dan membebaskannya dari sebuah kutukan.  Kisah “The Swan Lake ini dibawakan dalam tarian balet klasik yang melibatkan 1500 penari mulai dari anak kecil hingga dewasa dengan rentang usia mulai dari 3 (tiga) tahun hingga dewasa.

Dalam peran yang dilakukan oleh Marlupi Dance Academy dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan seni dan budaya tari di Indonesia melalui karya-karya yang berkualitas diharapkan dapat membawa dampak dan manfaat yang positif dalam memajukan dunia tarian Indonesia, meningkatkan minat tari masyarakat, meningkatkan ketrampilan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan serta memajukan nama Indonesia dalam skala nasional dan internasional melalui sebuah karya.

Saksikan pertunjukan The Swan Lake 27-28 Oktober 2018 di Grand Theater Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

 

Sinopsis

Pangeran Siegfried sedang merayakan ulang tahunnya bersama teman temannya, ketika Ratu memintanya untuk segera mencari pasangan hidup. Pangeran sangat sedih dan bingung untuk mencari pasangannya. Dia pergi berburu ke hutan. Ketika Pangeran tiba di hutan ,dia melihat sekelompok angsa yang sangat menawan dan ketika hendak memanah salah satu angsa, munculah Odette (jelmaan putri karena dimantra oleh si jahat Rothbart). Odette memohon kepada pangeran untuk tidak dipanah, karena mereka hanya menjelma menjadi angsa di siang hari dan menjadi putri di malam hari. Ketika pangeran hendak menyelamatkan Odette, Sang putri dan teman- temannya telah berubah menjadi angsa kembali.

Ricky Soen

Marketing and sponsorship for MDA