SENJA – Law’s Art Performers

Sebagai salah satu sekolah hukum terbaik di negeri ini, Fakultas Hukum Universitas Indonesia tidak diragukan lagi kualitasnya dalam mencetak ahli-ahli hukum terbaik Indonesia. Tapi siapa sangka, dibalik segala ‘kekakuan’ yang menjadi citra mahasiswa hukum, FHUI juga telah membuktikan kemampuan para mahasiswanya di bidang seni budaya. Sebuah lingkungan yang dalam pemahaman awam sangat jauh dari hingar bingar seni, apalagi seni pertunjukan, namun akrab dengan aroma kitab-kitab, hawa diskursus berikut persidangan dan perdebatan

Law’s Art Performers hadir sebagai wadah bagi mahasiswa FHUI untuk menunjukkan kemampuannya di bidang seni melalui berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang rutin diadakan oleh Law’s Art Performers adalah pementasan tunggal yang memadukan seni teater, musik, dan tari sebagai salah satu ajang unjuk bakat bagi para talent. Setiap pementasan tunggal yang digelar oleh Law’s Art Performers digarap secara serius juga profesional. Para talent yang berpartisipasi dalam pementasan mengikuti berbagai proses latihan dan produksi selama berbulan-bulan.

Tahun ini Law’s Art Performers kembali mengadakan pementasan tunggal bertajuk SENJA yang mengusung tema cinta dengan nuansa tahun 1990-an. Ide yang menjadi latar belakang  cerita ini sederhana saja, yaitu banyak orang yang telah mempermainkan cinta. Sekadar untuk ada yang menemani, sekadar untuk ada yang hadir memenuhi kebutuhan jasmani. Tanpa disadari, ketika kita tua, kita membutuhkan seseorang yang menyayangi, menerima, dan menopang kita apa adanya.

SENJA menceritakan tentang cinta antara dua insan -Marta dan Abi- yang telah menjalin hubungan sejak masa muda hingga akhirnya mereka menikah dan hidup sebagai sepasang suami istri. Banyak permasalahan yang muncul dalam pernikahan mereka, namun kesetiaan dan cinta membuat mereka mampu menghadapi segala rintangan bersama. Hingga suatu ketika, Tuhan memanggil Abi kembali ke sisiNya. Kehilangan sosok suami sekaligus sahabat merupakan pukulan yang berat bagi Marta. Tapi pelajaran, teladan dan cinta yang diberikan oleh Abi, telah membuatnya menjadi sosok wanita yang kuat.

Karena cinta adalah tentang saling menerima dan memahami. Tak sekadar untuk menemani tak sekadar untuk memenuhi kebutuhan jasmani, cinta tetap hadir, ketika cinta itu telah pergi.

Pementasan tunggal ini merupakan wujud dari proses kreatif mahasiswa yang dalam pandangan kebanyakan orang sangat jauh dari hiruk pikuk seni, apalagi seni pertunjukkan. Namun dibalik pasal-pasal, kitab-kitab, dan persidangan yang identik dengan mereka, ternyata mahasiswa  FHUI  mampu menciptakan karya-karya orisinil mulai dari konsep cerita, aransemen musik, koreografi, hingga tata panggung.

Saksikan SENJA, pementasan tunggal Law’s Art Performers pada 4 Juni 2016 di Usmar Ismail Hall, Jakarta.