Bienal Sastra 2015

Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam ajang Frankfurt Book Fair 2015. Sebuah perhelatan akbar dunia dalam rangka mempromosikan penerbitan dan pemikiran sebuah bangsa. Hal ini amat membanggakan sekaligus menantang, karena mata publik dunia akan tertuju pada Indonesia. Mengutip pernyataan Claudia Kaiser (Wakil Presiden Frankfurt Book Fair) dalam sharing session FBF di Teater Kecil TIM pada Maret 2015 lalu; Frankfurt Book Fair adalah ‘kesempatan untuk menciptakan kesadaran tentang Indonesia dan membuat peta kepentingan strategis bagi kebudayaan Indonesia.’

Di dalam negeri, pembaca Indonesia maupun warga asing juga perlu mendapatkan akses pada kesusastraan Indonesia yang telah diterjemahkan. Bienal Sastra Salihara menyelenggarakan pameran karya sastra Indonesia terjemahan serta rangkaian “Menyambut kesertaan Indonesia sebagai tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, Bienal Sastra Salihara kali inidiadakan dengan tema ‘Sastra dan Rasa’ sebagai jembatan dunia sastra Indonesia menuju dunia.” Sastra dan Rasa BIENAL SASTRA SALIHARA 2015 Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam ajang Frankfurt Book Fair 2015. Sebuah perhelatan akbar dunia dalam rangka mempromosikan penerbitan dan pemikiran sebuah bangsa. Hal ini amat membanggakan sekaligus menantang, karena mata publik dunia akan tertuju pada Indonesia.

Mengutip pernyataan Claudia Kaiser (Wakil Presiden Frankfurt Book Fair) dalam sharing session FBF di Teater Kecil TIM pada Maret 2015 lalu; Frankfurt Book Fair adalah ‘kesempatan untuk menciptakan kesadaran tentang Indonesia dan membuat peta kepentingan strategis bagi kebudayaan Indonesia.’ Di dalam negeri, pembaca Indonesia maupun warga asing juga perlu mendapatkan akses pada kesusastraan Indonesia yang telah diterjemahkan. Bienal Sastra Salihara menyelenggarakan pameran karya sastra Indonesia terjemahan serta rangkaian “Menyambut kesertaan Indonesia sebagai tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, Bienal Sastra Salihara kali inidiadakan dengan tema ‘Sastra dan Rasa’ sebagai jembatan dunia sastra Indonesia menuju dunia.” Sastra dan Rasa BIENAL SASTRA SALIHARA 2015 Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam ajang Frankfurt Book Fair 2015.

Sebuah perhelatan akbar dunia dalam rangka mempromosikan penerbitan dan pemikiran sebuah bangsa. Hal ini amat membanggakan sekaligus menantang, karena mata publik dunia akan tertuju pada Indonesia. Mengutip pernyataan Claudia Kaiser (Wakil Presiden Frankfurt Book Fair) dalam sharing session FBF di Teater Kecil TIM pada Maret 2015 lalu; Frankfurt Book Fair adalah ‘kesempatan untuk menciptakan kesadaran tentang Indonesia dan membuat peta kepentingan strategis bagi kebudayaan Indonesia.’ Di dalam negeri, pembaca Indonesia maupun warga asing juga perlu mendapatkan akses pada kesusastraan Indonesia yang telah diterjemahkan.

Bienal Sastra Salihara menyelenggarakan pameran karya sastra Indonesia terjemahan serta rangkaian “Menyambut kesertaan Indonesia sebagai tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, Bienal Sastra Salihara kali inidiadakan dengan tema ‘Sastra dan Rasa’ sebagai jembatan dunia sastra Indonesia menuju dunia.” pembacaan, diskusi, wisata dan program menarik lainnya, baik bersama penulis Indonesia maupun dunia. Bienal Sastra Salihara merupakan festival sastra internasional dua tahunan, yang menghadirkan sastrawan dalam dan luar negeri (antara lain Adriaan van Dijs, Adonis, Tariq Ali). Menyambut Frankfurt Book Fair yang menyajikan artikulasi keragaman budaya nusantara, tema Bienal Sastra kali ini adalah Sastra dan Rasa (Text and Taste): Narasi dan pemikiran tidak terlepas dari pengalaman serta pengecapan. Kekayaan intelektual tak terpisah dari kekayaan kuliner dan aspek budaya lainnya.

Selain pembacaan dan diskusi, “Sastra dan Rasa” akan menghadirkan pesta kuliner, lokakarya kopi dan puisi -untuk memperlihatkan keterkaitan erat sastra dan budaya makan-minum; serta mengadakan wisata sastra ke Bogor, kata yang memilki peran penting dalam sejarah sastra Indonesia. Bienal Sastra Salihara “Sastra dan Rasa” akan diadakan dari tanggal 3 hingga 23 Oktober, menyambut dan menyudahi Frankfurt Book Fair 2015. pembacaan, diskusi, wisata dan program menarik lainnya, baik bersama penulis Indonesia maupun dunia. Bienal Sastra Salihara merupakan festival sastra internasional dua tahunan, yang menghadirkan sastrawan dalam dan luar negeri (antara lain Adriaan van Dijs, Adonis, Tariq Ali). Menyambut Frankfurt Book Fair yang menyajikan artikulasi keragaman budaya nusantara, tema Bienal Sastra kali ini adalah Sastra dan Rasa (Text and Taste): Narasi dan pemikiran tidak terlepas dari pengalaman serta pengecapan. Kekayaan intelektual tak terpisah dari kekayaan kuliner dan aspek budaya lainnya. Selain pembacaan dan diskusi, “Sastra dan Rasa” akan menghadirkan pesta kuliner, lokakarya kopi dan puisi -untuk memperlihatkan keterkaitan erat sastra dan budaya makan-minum; serta mengadakan wisata sastra ke Bogor, kata yang memilki peran penting dalam sejarah sastra Indonesia. Bienal Sastra Salihara “Sastra dan Rasa” akan diadakan dari tanggal 3 hingga 23 Oktober, menyambut dan menyudahi Frankfurt Book Fair 2015.